Sabtu, 24 April 2010

+ Penilaian Korban

APAYANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN KORBAN?

Tindakan penilaian korban terdiri dari :

1. PENILAIAN KEADAAN
Pada saat sampai di lokasi kejadian hal yang pertama kali harus dilakukan adalah menilai keadaan sekitar.Apakah aman atau tidak bagi dirinya. Jika ragu lebih baik minta bantuan kepada orang dewasa.

      Perhatikan :
      Bagaimana kondisi pada saat itu ?
      Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
      Bagaimana mengatasinya?

                                                INGAT !
                              Amankan diri sendiri terlebih dahulu,
                                  keselamatan penolong nomor 1

        Di  lokasi

Secara umum tugas seorang penolongsaat tiba di lokasiadalah:
  • Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang orang disekitar lokasi kejadian
  • Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan
  • Menentukan keadaan umum kejadian ( mekanismecedera )
  • Mengenali dan mengatasi gangguan cedera yang mengancam nyawa
  • Stabilkan penderita dan meneruskan pemantauan
  • Minta bantuan bila diperlukan 
Dalam melakukan tugas sebagai penolong, juga diperlukan berbagai informasi untuk menunjang penilaian. Tahukah kamu, informasi dapat kita peroleh dari:
           -  Kejadian itu sendiri
           -  Penderita (bilasadar)
           -  Keluarga (Saksi)
           -  Mekanisme kejadian
           -  Perubahan bentukyang nyata (cedera yang jelas )
           -  Gejala atau tanda khassuatu cedera atau penyakit.


2.  PENILAIAN PENDERITA

   Pada saat menghadapi penderita, kita perlu menentukan kondisi penderita secara umum. Hal-hal yang ditentukan yaitu :

a.  Kesan umum
Langkah ini digunakan untuk menentukan apakah penderita merupakan kasus trauma atau kasus medis. Perbedaannya adalah sebagai berikut.
-KasusTrauma : Kasus yang disebabkan oleh suatu ruda-paksa
Mempunyai tanda-tanda yang jelas dan terlihat atau  teraba. Misalnya luka terbuka, memar, patah tulang dan lain sebagainya 
-KasusMedis : Kasusyang diderita seseorang tanpa ada riwayat ruda-paksa. Contohnya sesak napas, pingsan.

   b.  Memeriksa kesadaran
       Ada empat tingkatan kesadaran penderita,yaitu :
       1. Awas = Alert
       2. Suara = Voice
       3. Nyeri =  Pain
       4. Tidak Respon =  Un Respon

                            selalu ingat ASNT = AVPU

   c.  Memastikan jalan napas terbuka dengan baik
       Jika penderita tidak respon gunakan teknik angkat dagu dan tekan dahi.

 d.   Untuk menilai pernapasan
       Setelah jalan napas berjalan dengan baik maka penolong harus
       menilai pernapasan penderita dengan cara :
       Lihat
       Dengar
       Rasakan


 e. Menilai Denyut Nadi
     Sebelum melakukannya, kita lihat dulu kondisi korban apakah sadar atau tidak. Jika sadar, cara yang digunakan adalah dengan meraba nadi pergelangan tangan (radial). Sedangkan bagi korban yang tidak sadar, nadi yang  diperiksa adalah di bagian leher (Carotis) 

f.  Hubungi Bantuan
    Usahakan untuk segera minta bantuan rujukan. Kita bisa meminta bantuan kepada orang lain atau melakukannya sendiri. Misalnya dengan telepon.

                            JANGAN LUPA!!!

           Catat Nomor Telepon Penting Darurat di tempatmu...
PMI, AMBULANCE, POLISI, RUMAH SAKIT, PEMADAM KEBAKARAN

3.  PEMERIKSAAN FISIK
Tindakan ini melibatkan penglihatan, perabaan dan pendengaran.

Tanda apa saja yang perlu kita temukan saat melakukan pemeriksaan fisik
1. Apakah ada Perubahan bentuk pada bagian tubuh si korban
2. Apakah ada Luka terbuka (terlihatjelas) pada tubuh korban?
3. Apakah  korban merasakan Nyeri saat  bagian tubuhnya kita raba atau tekan
4. Apakah ada Bengkak pada tubuh korban?
        Agar lebih mudah mengingatnya, kita menyebut tanda-tanda tersebut dengan isilah PLNB.

    Untuk pemeriksaan lebih lanjut kondisi korban, perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap dari ujung kepala sampai ujung kaki.
           1.  Kepala : Telinga, Hidung, Mata, Mulut
           2.  Leher
           3.  Dada
           4.  Perut
           5.  Punggung
           6.  Panggul
           7.  Anggota gerak atas dan bawah.

    PENTING!
          Pada pemeriksaan anggota
          gerak selain PLNB juga
          lakukan pemeriksaan gerakan
          sensasi dan sirkulasi.

    4.   PEMERIKSAAN DENYUT NADI
    Setiap kali jantung berdenyut maka pembuluh nadi akan  melebar dan berkonstraksi saat darah melaluinya. Nadi adalah gelombang tekanan yang dihasilkan oleh denyut jantung

           Denyut nadi dapat diperiksa di bagian :
           -  Leher (Pembuluh nadi leher/Arteri karotis )
           -  Lenganatas (Pembuluh nadi lenganatas/Arteri brakialis)
           -  Pergelangan tangan (Pembuluh nadi pergelangan tangan/A. radialis)
           -  Lipat paha (Pembuluh nadi lipat paha/A.femoralis)

           Cara memeriksa nadi: 
    -  Pasien berbaring atau duduk dengan tenang 
    -  Raba nadiyang akan diperiksa dengan telunjuk dan jari tengah 
    -  Tekan sedikit sampai nadi teraba, lalu mulai menghitung sambil melihat penunjuk detik pada jam . 
    -  Bila denyut nadi teratur, nadi diperiksa selama 15 detik  dan hasilnya dikalikan  4 untuk mendapatkan denyut nadi permenit. Bila denyut nadi tidak teratur, harus diukur selama 60 detik 
    -  Laporkan juga teratur atau tidak, kuat atau lemah denyut nadi penderita

     Denyut Nadi
           Bayi             : 120– 150X/menit
           Anak           :80 – 150X/menit
           Dewasa       :60 – 90 X/menit

    5. PEMERIKSAAN PERNAPASAN
    Pada penderita sadar jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi pernapasannya sedang dihitung. Genggam tangan penderita lalu letakkan diatas diatas dada atau perut penderita, lalu amati gerakkan naik turunnya.Satu pernapasan adalah satu kali menghirup napas dan satu kali mengeluarkan napas (satu kali  gerakan naik dan turun).  Pernapasan dihitung selama 30 detik, lalu dikalikan 2 untuk mendapatakan frekuesi pernapasan permenit.

       Frekuensi Pernapasan
       Bayi       :25 – 50X/menit
       Anak       : 15– 30X/menit
       Dewasa     : 12– 20 X/menit

    6. PEMERIKSAAN SUHU
    Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data suhu relatif. Apakah ada peningkatan atau penurunan suhu yang dilakukan dengan perabaan dengan menggunakan punggung tangan pada dahi atau leher. Kelembaban kulitjuga harus dinilai (berkeringat/kering)

                      Warna kulit juga perlu dinilai.
    Pucat 
    Dapat terjadi akibat gangguan peredaran darah 
    Kemerahan  
    Tekanan darah tinggi, keracunan alkohol, luka bakar, demam, penyakit infeksi 
    Kebiruan (sianosis)  
    Kurangnya oksigen dalam darah. 
    Kekuningan  
    Sering merupakan tanda gangguan hati 
    Biru kehitaman  
    Tanda perdarahan bawah kulit
    Suhu kulit Normal 37'C

    RIWAYAT PENDERITA

       Untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu kejadian, mekanisme kejadian atau perjalanan suatu penyakit maka diperlukan wawancara yang dapat dilakukan dengan penderita, keluarganya atau saksi  mata.  Riwayat penderita ini sangat penting pada kasus medis.Untuk memudahkan, dikenal akronim KOMPAK . 

    K =  Keluhan utama 
    Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita. Gejala adalah hal-hal yang hanya dapat  dirasakan  oleh  penderita  misalnya  nyeri,  pusing. Tanda adalah hal-hal yang dapat diamati oleh orang lain . Saat melakukan Tanya jawab, hindari jawaban YA atau TIDAK. Usahakan memberikan pertanyaan terbuka.
    O = Obat – obatan yang diminum 
    Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses pengobatan. Gangguan yang dialami mungkin akibat lupa minum atau menelan obat tertentu contohnya seorang penderita kencing manis mengalami masalah kadar gula derah yang tinggi karena lupa minum obat sebelum makan.
    M =  Makanan / Minuman terakhir 
    Hal  ini  dapat  dijadikan  dasar  terjadinya  kehilangan  kesadaran pada penderita. Selain itu data ini juga penting untuk diketahui bila ternyata penderita harus menjalai pembedahan di RS.
    P =  Penyakityang diderita 
    Riwayat penyakit yang sedang diderita atau pernah diderita yang mungkin berhubungan dengan keadaan yang dialami penderita saat ini. Contoh :asma dan jantung.
    A =  Alergi yang Dialami 
    Perlu dicari apakah  penyebab pada penderita ini  mungkin merupakan suatu bentuk alergi terhadap bahan-bahan tertentu. umumnya penderita atau  keluarga sudah  mengetahuinya dan  sudah  memahami  mengatasi keadaan itu.
    K =  Kejadian 
    Kejadian  yang  dialami  penderita  sebelum    kecelakaan  atau  sebelum timbulnya. Waspadai Gejala dan Tandanya! penyakit yang diderita saat ini.

    INGAT!!!
    Penolong tidak membuat diagnosa, tetapi dapat membuka kesimpulan berdasarkan hasil temuannya.

    PEMERIKSAAN BERKALA

    Usahakan pemeriksaan terus dilanjutkan secara berkelanjutan sebelum mendapat pertolongan medis. Secara umum pada pemeriksaan berkala harus dinilai kembali : 
    -  Tingkat kesadaran 
    -  Nilai kembalijalan napas dan perbaii bila perlu 
    -  Nilai kembali pernapasan,frekuensi dan kualitasnya 
    -  Periksa kembali nadi penderita 
    -  Nilai kembali keadaan kulit :Suhu, kelembaban dan kondisinya 
    -  Periksa  kembali   secara  seksama    mungkin    ada  bagian   yang  belum diperiksa atau sengaja di lewati -  Nilai kembali penatalaksanaan penderita (secara keseluruhan) 
    -  Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga rasa aman dan nyaman.

    PELAPORAN

    Setelah selesai menangani penderita dan penolong melakukannya dalam tugas maka semua pemeriksaan dan tindakan pertolongan harus dilaporkan secara singkat dan jelas kepada penolongselanjutnya. Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
       -  Umurdan jenis kelamin penderita
       -  Keluhan utama
       -  Tingkat kesadaran
       -  Keadaan jalan napas
       -  Pernapasan
       -  Denyut nadi
       -  Pemeriksaan yang penting
       -  KOMPAK yang penting
       -  Penatalaksanaan
       -  Perkembangan lainnyayang dianggap penting

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar