Jumat, 16 April 2010

+ Sejarah PMI

Teman-teman, sekarang waktunya kita kenalan dengan Palang Merah Indonesia dan kegiatan apa saja yang dilaksanakan! 

Saat Perang Kemerdekaan
Peperangan, menimbulkan korban manusia. Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, banyaknya korban yang berjatuhan memunculkan usulan untuk mendirikan Perhimpunan Palang Merah Indonesia. Usulan tersebut diajukan oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan kepada pemerintah Belanda pada tahun 1932. Pada masa penjajahan Belanda, kegiatan kepalangmerahan dijalankan oleh Palang Merah Belanda cabang Hindia atau NERKAI (Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie) yang terbentuk tanggal 21 Oktober 1873. Usulan mendirikan palang merah bagiIndonesia oleh dr. RCL Senduk dan dr. Bahder Djohan  mendapat sambutan. Saat sidang konferensi NERKAI yang berlangsung tahun 1940 usulan mereka dibahas. Namun  sayang    usulan  itu ditolak  oleh  pemerintah Belanda karena menganggap rakyat Indonesia belum mampu mengatur organisasi palang merahnya sendiri. Membentuk perhimpunan Palang Merah memerlukan keahlian dan banyak persiapan yang tidak mudah. Meskipun ditolak, cita-cita dr.RCL Senduk dan dr.Bahder Djohan tidak surut. Mereka terus mengadakan sosialisasi dan konsolidasi ke berbagai pihak.

Setelah Indonesia Merdeka  
Akhirnya, Setelah  Indonesia  merdeka, pada tanggal 3 September 1945 Presiden Soekarno memerintahkan  Menteri Kesehatan saat  itu, Dr Buntaran Martoatmodjo untuk  membentuk Perhimpunan Nasional Palang Merah. Atas  perintah  Presiden, pada tanggal 5 September1945 dibentuklah susunan kepanitiaan beranggotakan 5 orang. Selanjutnya disebut dengan  Panitia  Lima. Mereka  mempunyai tugas menyusun rencana pembentukan Palang Merah Nasionalyaitu Palang Merah Indonesia.

Ketua          : Dr. R.Mochtar
Penulis         : Dr. BahderJohan
Anggota      : Dr. Djoehana
                    Dr.Marzuki
                    Dr.Sitanala 

Satu bulan setelah Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 17 September 1945, lahirlah PMI atau Palang Merah Indonesia dengan ketua umum Drs. Moch Hatta yang sekaligus merupakan Wakil Presiden RI pertama.

Kegiatan Palang Merah Indonesia 
Pada saat PMI baru terbentuk, banyak kesulitan yang dihadapi. Kurangnya dana, peralatan dan sumber   daya manusia membuat gerak langkah PMI sedikit terhambat. Namun hambatan ini teratasi dengan    banyaknya sukarelawan yang bersedia bergabung dan membantu PMI. Berbagai kesulitan yang ada, sedikit demi sedikit dapat teratasi. Sebagai kegiatan awal, dibentuklah Pasukan Penolong Pertama (Mobile Colone) oleh cabang-cabang PMI. Saat itu baru terbentuk 40 cabang PMI di seluruh Indonesia. Anggota Pasukan    Penolong Pertama direkrut dari pelajar sekolah tinggi dan menengah. Pada permulaan tahun 1946, terkumpul 60 orang pelajar wanita yang dididik untuk menjadi pembantu juru rawat. Mereka dilatih dan diasramakan di Gedung Chr.HBS Salemba, Jakarta.

Setelah menyelesaikan pelatihannya, sukarelawan itu dikirim ke berbagai daerah di luar Jakarta, termasuk    ke daerah-daerah yang masih dilanda pertempuran kecil. Sejak saat itu, Palang Merah Indonesia semakin   menunjukan keberadaannya sebagai  lembaga yang melakukan kegiatan  kepalangmerahan di Indonesia. 

Agar kegiatan PMI mendapat keleluasaan dalam bertindak, maka PMI perlu mendapat perlindungan hukum dari negara. Perlindungan hukum itu juga merupakan syarat yang harus diberikan oleh negara, yang diatur  oleh  hukum  internasional, sebagaimana telah disepakati oleh seluruh negara di dunia, bahwa satu negara hanya boleh memiliki satu badan kepalangmerahan.

                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar